"Itu kita butuhkan 145 hari, maka dari itu dari Juni peluncuran tanggal 19 sampai di tempat orbit itu November, kita akan tes satelitnya dulu dan kita tes seluruh sistemnya sehingga bisa dimanfaatkan kira-kira pada akhir Desember ini dan sudah siap untuk dimanfaatkan layanannya pada Januari," tutur Adi.
30 ribu titik
Baca Juga:
Sebelum Beroperasi, BAKTI Kominfo Lanjutkan Optimalisasi Satria-1
Direktur Infrastruktur BAKTI Kominfo Danny Januar Ismawan menyatakan hingga akhir 2023 SATRIA-1 akan melayani 20 sampai 30 ribu titik layanan publik di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Setelah SATRIA-1 mencapai orbit dan uji coba, kapasitas awal 10 Gbps yang tersedia akan digunakan untuk melayani titik layanan publik. Selanjutnya secara bertahap, sesuai rencana dalam tiga tahun ke depan akan digunakan kapasitas hingga sampai 150 Gbps," tuturnya.
Fokus di kantor pemerintah
Baca Juga:
Pemerintah Hentikan Proyek Satelit HBS Rp5,2 Triliun
Mahfud menjelaskan tujuan peluncuran satelit ini adalah sebagai akselerasi penyediaan internet di kantor-kantor pemerintah di lokasi tak terjangkau jaringan fiber optik dalam 10 tahun ke depan.
"Saya ingin menegaskan tentang fungsi SATRIA-1 ini adalah untuk meratakan akses internet terutama untuk keperluan pendidikan, kesehatan, layanan publik, untuk masyarakat, untuk TNI, untuk Polri di seluruh wilayah tanah air khususnya di daerah tertinggal, terdepan dan terpencil (3T)," ungkapnya, dalam video siaran pers itu.
"Terutama untuk sekolah, rumah sakit, kantor-kantor pemerintah di daerah 3T, dan pos-pos Polri dan TNI di berbagai daerah terpencil, terluar, dan tertinggal," lanjut Menko Polhukam.