NET.WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berhasil membangun 4.990 menara Base Transceiver Station (BTS) 4G yang tersebar di daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) dalam kurun waktu empat bulan.
Pada peresmian BTS 4G dan pengoperasian integrasi stasiun bumi untuk Satelit Republik Indonesia-1 (SATRIA-1) di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (28/12/23), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa proyek tersebut sempat tertunda bukan karena masalah teknis, melainkan persoalan hukum administrasi. Sementara pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo menyinggung soal masalah korupsi yang melibatkan mantan Menkominfo Johnny G Plate dalam proyek BTS 4G tersebut.
Baca Juga:
Korupsi BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Divonis 20 Juni
“Yang kita bisa selesaikan hingga tahun ini tadi ditambah menjadi 4.990, sebelumnya saya lapor ke Pak Presiden 4.988, kini ada tambahan dua yang juga sudah on-air (siar),” ujar Budi Arie.
Lebih lanjut, Budie Arie menyebut bahwa masih tersisa sebanyak 630 lokasi yang juga akan segera menyelesaikan proyek BTS 4G, utamanya di daerah Papua, yang hingga kini masih terkendala tantangan geografis dan persoalan keamanan. Ia juga meminta TNI untuk berkolaborasi dalam proyek tersebut.
Menkominfo menargetkan untuk menuntaskan sisa proyek tersebut selama tiga bulan ke depan, atau rampung sekitar semester pertama tahun 2024.
Baca Juga:
Achsanul Qosasi Hadapi Putusan Kasus Korupsi BTS 4G Bakti Kominfo 20 Juni
“Mudah-mudahan peresmian ini juga menandakan babak baru bagi kita semua untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap konektivitas, karena ini bandwidth untuk rakyat, haknya rakyat untuk memperoleh akses konektivitas internet,” Budi Arie menambahkan.
Kemenkominfo melalui Badan Layanan Umum Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Informasi (BAKTI) membagi pembangunan infrastruktur tersebut menjadi dua tahap.
Tahap pertama telah rampung pada 2020 dengan capaian 1.682 layanan terbangun dan seluruh layanan telekomunikasi dimigrasikan ke jaringan 4G pada tahun yang sama. Sementara untuk tahapan kedua, pengerjaan BTS dibagi menjadi dua fase yaitu pada 2021 dan 2022 untuk 5.618 lokasi.