Usai kendala teratasi, Falcon 9 terbang ke angkasa masih dalam time window peluncuran.
Pelepasan tahap II atau melepaskan satelit ke orbit dilakukan pada Senin (19/6) pukul 05.59 WIB. Satelit multifungsi ini akan menempati orbit 146° bujur timur, tepat di atas Pulau Papua.
Baca Juga:
Sebelum Beroperasi, BAKTI Kominfo Lanjutkan Optimalisasi Satria-1
Roket Falcon 9 kemudian kembali ke Bumi dengan pendaratan roket tanpa cela di laut.
Tak bisa langsung dipakai
SATRIA-1 akan dipantau oleh Thales Alenia Space untuk memastikan seluruh perangkat bisa berfungsi dengan baik.
Baca Juga:
Pemerintah Hentikan Proyek Satelit HBS Rp5,2 Triliun
"Mudah-mudahan semua perangkat yang ada di SATRIA-1 dapat bekerja dengan baik solar cell dan antenanya. Dan bisa terkendali dari stasiun bumi," tutur Plt Direktur Utama Badan Aksesibiiltas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo Arief Tri Hardiyanto.
CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso menambahkan SATRIA-1 tidak bisa langsung dipakai untuk internetan begitu sampai di orbit. Ia menyebut perlu 145 hari setelah peluncuran buat ragam tes.
"Ini satelit termasuk satelit yang modern sekali sehingga mempergunakan electric propulsion untuk ke orbit dari titik satelit itu dilepaskan oleh peluncur," jelasnya, Selasa (13/6).