Menurut Erick, saat dunia telah berkembang pesat. Karena itu, Indoensia memerlukan pemuda yang cepat beradaptasi.
"Kalau dulu kita mengenal program listrik masuk desa, sekarang kita masuk babak baru dengan WiFi masuk desa. Kita bangun konektivitas WiFi menggunakan akses satelit broadband yang dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil: Sektor Perumahan Punya Multiplier Effect Tinggi untuk Perekonomian
Dengan demikian, akses informasi yang inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia dapat tercapai. Saat ini, kata Erick, dunia bergerak menuju net zero emission pada 2060.
Karena itu, Kementerian BUMN turut mendorong pemenuhan target ini melalui transformasi transisi energi, mulai dari hal terkecil di tingkat rumah tangga membentuk ekosistem energi, serta pembentukan ekosistem energi terbarukan, seperti ekosistem kendaraan bermotor listrik di berbagai wilayah nusantara.
Dari sisi keberagaman dan inklusi, Erick menyampaikan bahwa Kementerian BUMN berkomitmen memberikan kesempatan yang sama kepada para pemuda untuk mendorong kepemimpinan muda.
Baca Juga:
Indonesia Dorong Percepatan Aksesi OECD dan Integrasi Ekonomi ASEAN untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
"Di tahun 2023, saya ingin 10 persen direksi BUMN diisi oleh anak-anak muda. Perempuan juga harus andil menjadi bagian hal ini, minimal 25 persen direksi BUMN kita adalah perempuan. Selain itu, talenta-talenta BUMN akan kita dorong untuk digital ready,'' ujarnya. [Tio]