Kedua belah pihak saling bersikap menentang terkait ulah Rusia soal pengembangan rudal nuklirnya dan intrusi jet tempur ke wilayah udara NATO.
Beberapa tahun belakangan, pembicaraan resmi antara keduanya pun terbatas.
Baca Juga:
Wakil Ketua Golkar Dukung Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
“Kebijakan NATO terhadap Rusia tetap konsisten. Kami telah memperkuat antisipasi dan pertahanan sebagai respons atas aksi agresif Rusia, dan di saat yang sama juga tetap terbuka pada dialog yang berarti,” papar sang pejabat NATO.
Sayangnya, forum utama dialog itu, Dewan NATO-Rusia, mandek.
“NATO menawarkan untuk kembali menggelar pertemuan Dewan NATO-Rusia lebih dari 18 bulan lalu, dan tawaran itu masih berlaku. Bolanya sekarang ada di tangan Rusia,” tegas sang pejabat NATO. [nik]