Dia pergi ke sekolah untuk mendapatkan vaksinasi dan sepulang sekolah bermain seperti biasa.
"Nah Sabtu malam dia mulai merasakan demam. Kemudian Minggu malam dibawa ke rumah sakit. Ternyata Senin malam meninggal dunia," kata Nanang.
Baca Juga:
Cegah Kanker Serviks, Kemenkes Ajak Perempuan Segera Vaksinasi HPV
Dia juga membenarkan bahwa tim medis menduga korban meninggal akibat DBD.
"Ditangani oleh 4 dokter, semua menyatakan meninggal akibat DBD. Memang saya melihat di tangannya ada bintik-bintik merah," kata Nanang.
Sementara itu, kabar mengenai meninggalnya anak tersebut setelah mendapatkan vaksinasi menyebar di lingkungan masyarakat setempat. Kejadian meninggalnya anak beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi itu menimbulkan banyak pertanyaan.
Baca Juga:
Ambon Darurat Rabies, Masyarakat Diimbau Tidak Abaikan Vaksinasi
"Yang membuat heran, di lingkungan kami selama ini belum ada kejadian kasus DBD. Makanya heran mengapa tiba-tiba disebut meninggal akibat DBD," kata Abud.
Penjelasan Dinkes Kota Tasikmalaya
Kejadian meninggalnya seorang anak usia 10 tahun di Kecamatan Purbaratu dua hari setelah vaksinasi langsung mendapatkan penanganan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan bahwa kejadian itu bukan merupakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) murni. Melainkan sebuah kasus yang tergolong KIPI koinsiden.