"Itu solusi jangka pendek,"tandasnya.
Adapun solusi jangka panjangnya dengan menahan aliran air dari Pegunungan Kendeng tidak memasuki lahan pertanian. Langkah tersebut dilakukan dengan membuat saluran baru di sisi timur atau barat Desa Wonosoco.
Baca Juga:
Pemerintah Kudus Perbaiki Kolam Renang untuk Optimalkan Program Pembinaan Atlet Renang
"Melalui saluran tersebut, aliran diarahkan ke sekunder Prawoto,"tandasnya.
Terpisah, Kepala Desa Wonosoco, Setiyo Budi memperhitungkan kerugian yang diderita petani akibat kejadian ini mencapai Rp5 juta perhektar. Kerugian itu dihitung dari biaya olah tanam dan pemupukan.
"Luas lahan yang tergenang ada sekitar 200 hektar. Tinggal dikalikan saja, ya ratusan juga kerugiannya," katanya.
Baca Juga:
Pemkab Kudus Resmikan Area Traffic Control System untuk Urai Kepadatan Lalu Lintas
Menyikapi permasalahan tahunan ini, Budi hanya bisa berharap Pemerintah Kabupaten Kudus bisa melakukan penanganan serius terhadap permasalahan yang dihadapi warganya. Baik ancaman banjir bandang maupun sawah tergenang ini. [Tio]