Pelaku justru naik pitam kemudian melempar gelas dan botol kaca yang berada di dapur rumah pelaku.
Mulanya, pelaku sedang dikunci di sebuah ruangan kemudian menyuruh anaknya ke warung untuk membeli sesuatu barang dengan cara utang.
Baca Juga:
Menko Airlangga Bertemu Dubes Inggris: Bahas Penguatan Kemitraan Ekonomi dan Isu Strategis Global
Sang anak, MRI, tidak mau karena malu. Pelaku pun emosi sampai melempar gelas dan botol kaca yang ada di dapur. Pelaku kemudian lakukan penganiayaan dengan memukul terhadap kedua anaknya berinisial MRI dan MA (14).
"Pelaku memukul MRI dengan menggunakan tangan kanan yang mengepal ke dahi sebanyak 1 kali dan pelipis mata kiri sebanyak 2 kali dan menggunakan pipa paralon dipukulkan ke perut sebanyak 1 kali," kata Kapolsek.
Sedangkan MA dipukul menggunakan tangan kanan yang mengepal ke pipi kanan dan perut, sedangkan kuping kanan, lengan kiri dan perutnya dipukul menggunakan pipa paralon yang
dipegang di tangan kanan pelaku.
Baca Juga:
Dukung Strategi Diversifikasi Ekspor, LPEI dan KBRI Den Haag Luncurkan Buku “Road to Rotterdam”
Pelaku juga melempar pecahan beling ke arah betis kanan korban. Setelah selesai membersihkan pecahan beling, pelaku kemudian naik ke lantai 2 untuk istirahat di kamarnya.
Akibat pemukulan itu, MRI mengalami sakit pada kepala dan perut, sedangkan MA mengalami luka sobek pada betis kaki kanan, pipi kanan memar, perut memar kemerahan.
Setelah menganiaya dua anaknya, ESS diusir keluarga istrinya. Tepatnya hari Minggu, 22 Mei.