WAHANANEWS.NET, Indramayu - Kabupaten Indramayu mencatat sejarah baru dengan menggelar Pemilihan Kuwu (Pilwu) atau Kepala Desa secara serentak di 139 desa menggunakan sistem pemungutan suara skema hybrid digital.
Penerapan sistem ini merupakan langkah maju bagi pemerintahan desa dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemilihan kuwu.
Baca Juga:
Jabar Caang 2025: PLN ULP Cikedung Wujudkan Mimpi Listrik untuk Rakyat Prasejahtera
Proses pemungutan suara ini, praktek di lapangan masih menggabungkan proses pemilihan secara elektronik digital melalui aplikasi dengan opsi tetap menggunakan pemilihan manual apabila diperlukan.
Proses secara digital sendiri sangat mengandalkan perangkat elektronik dan menuntut ketersediaan pasokan listrik yang prima. Oleh karena itu, PT PLN (Persero) mengambil langkah siaga penuh untuk memastikan proses Pilwu berjalan lancar tanpa kendala listrik.
Suharno, Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Indramayu, menegaskan komitmen pihaknya.
Baca Juga:
Bayar Listrik Tepat Waktu dengan PLN Mobile, Berikut Penjelasan PLN UP3 Indramayu
"Kami telah mempersiapkan skema pengamanan pasokan listrik di seluruh titik lokasi Pilwu. Selain itu, kami juga mempersiapkan personel untuk mengecek secara langsung pasokan listrik di lokasi pemungutan suara”, ujar Suharno.
Dukungan juga hadir dari General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Sugeng Widodo. Beliau mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mengadopsi teknologi digital untuk Pilwu.
"Kesuksesan Pilwu skema digital ini sangat bergantung pada kestabilan infrastruktur pendukung, salah satunya adalah pasokan listrik. PLN UID Jabar memiliki komitmen untuk mendukung kebutuhan masyarakat dan kepentingan umum dan memprioritaskan keamanan pasokan listrik selama tahapan Pilwu berlangsung", jelas Sugeng Widodo.