AS sangat khawatir tentang senjata hipersonik karena China dan Rusia memiliki senjata hipersonik dalam pelayanan, sementara AS masih tHp uji coba, kata Song Zhongping, pakar militer China.
China menampilkan rudal hipersonik DF-17 pada parade militer Hari Nasional di Beijing pada 1 Oktober 2019, sementara Rusia memiliki rudal hipersonik seperti Zircon, Kinzhal dan Avangard.
Baca Juga:
Indonesia-ASEAN Jalin Koordinasi Terkait Tarif Resiprokal AS
Sementara Angkatan Darat AS, Angkatan Laut dan Angkatan Udara memiliki program hipersonik mereka sendiri, mereka masih menghadapi beberapa masalah, termasuk bahan dan mesin, sehingga AS menghipnotis ancaman hipersonik dari China dan Rusia sehingga Kongres AS dapat menyetujui lebih banyak dana untuk membantunya memenangkan "Perlombaan," kata Song. Seperti dikutip dari GT, Sabtu, 23/10/21.
Karena AS tertinggal, hype ancaman hipersoniknya juga ditujukan untuk menyeret China dan Rusia ke dalam negosiasi kontrol senjata potensial untuk membatasi kemampuan China dan Rusia, kata Song, mencatat bahwa senjata hipersonik sulit untuk dipertahankan. (jef)