Dia mengatakan Komisi VII DPR bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah sepakat meningkatkan kuota solar bersubsidi menjadi 17 juta kiloliter untuk tahun 2022, dari sebelumnya yang sekitar 15 juta kiloliter.
Dengan program 30 persen biofuel (B30), katanya, maka minyak sawit mentah lebih dari 5 juta kiloliter dapat terserap.
Baca Juga:
Perkuat Regulasi dan Pengawasan, Menteri PU Tegaskan Komitmen Pemenuhan SPM Jalan Tol
Jika program tersebut dapat ditingkatkan menjadi B40 atau B50, maka serapan minyak sawit mentah rakyat dapat ditingkatkan.
Selain itu, lanjutnya, Pemerintah harus mendorong BUMN di sektor perkebunan beserta anak perusahaannya yang mengolah hasil perkebunan untuk meningkatkan penyerapan produk TBS petani sawit rakyat.
Hal itu akan cukup menolong para petani sawit rakyat selama masa pelarangan ekspor CPO.
Baca Juga:
Menteri PU Ungkap Ada 21 Tol di RI Sepi Bikin Operator Boncos, Ini Daftarnya
Berdasarkan data Kementerian Pertanian di 2019, luas lahan sawit rakyat tercatat mencapai 5,9 juta hektar atau sekitar 41 persen dari luas total lahan sawit nasional; sementara lahan BUMN hanya 4 persen dan sisanya sebesar 55 persen merupakan lahan sawit dari swasta besar.
Dengan penerapan kebijakan pelarangan ekspor CPO tersebut, maka proporsi sawit rakyat menjadi terdampak cukup besar. [Tio]