WahanaNews NET | Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tanggapi kasus pimpinan pondok pesantren yang mencabuli sejumlah santri di Bandung.
Emil sebut pelaku pencabulan belasan santri tersebut biadab dan tidak bermoral.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Janji Bereskan Masalah Tempat Ibadah dan Jamin Keadilan Sosial di Jakarta
Melalui akun Instagram, Emil menyampaikan beberapa poin terkait kasus yang heboh di jagat maya ini, salah satunya operasional sekolah yang dimaksud.
"Tempat bersekolahnya sudah langsung ditutup," tulis Emil, seraya mengunggah tangkapan layar berita.
"Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," lanjutnya.
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
Mantan Walikota Bandung tersebut juga mengatakan bahwa para santri yang menjadi korban kini tengah didampingi tim DP3AKB provinsi Jawa Barat untuk proses trauma healing.
Di unggahan yang sama, Ridwan Kamil juga mengajak aparat di tingkat desa agar selalu memantau aktivitas publik.
Monitoring juga disebut Emil harus dilakukan di dalam institusi pendidikan, termasuk forum pesantren.
"Meminta forum institusi pendidikan/forum pesantren untuk saling mengingatkan jika ada praktik-praktik pendidikan yang di luar kewajaran," tulisnya.
Pimpinan salah satu pesantren di Kota Bandung, HW, mencabuli beberapa santrinya hingga melahirkan sembilan bayi. Sementara, dua calon bayi hasil pencabulan HW kini masih dalam kandungan.
"Totalnya ada sembilan bayi telah dilahirkan korban akibat perbuatan terdakwa HW. Waktu pra-penuntutan itu masih delapan, ketika persidangan ini digelar ada sembilan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Riyono di Bandung, Rabu (08/12/2021).
"Kemudian ada juga yang masih hamil," ujar Riyono.
Pengadilan Negeri Kelas 1A Khusus Bandung saat ini tengah menggelar sidang kasus pemerkosaan terdakwa HW (36). Terdakwa diduga melakukan perbuatan cabul terhadap 14 santri. [Tio]