WahanaNews-NET | PT Taspen (Persero) menggandeng pengembang asal Jepang PT Mitsubishi Estate Co untuk membangun kawasan superblok hijau dengan investasi senilai Rp10,6 triliun.
Direktur Utama Taspen ANS Kosasih dalam peletakan batu pertama Green Energy Superblock Oasis Central Sudirman di Jakarta, Selasa (31/01), mengatakan pembangunan superblok itu menggunakan skema Build Operate Transfer (BOT).
Baca Juga:
Kasus Investasi Fiktif Taspen, KPK Panggil Antonius Kosasih
"Taspen hanya menyediakan lahan. Jadi ini optimalisasi BUMN. Ini dilakukan dengan bidding yang sangat ketat, dimenangi Mitsubishi Estate, mereka menginvestasikan Rp10,6 triliun ke Indonesia dalam bentuk pembangunan bisnis ini," katanya.
Dengan skema BOT, Taspen akan mendapat keuntungan dari kepemilikan lahan selain memiliki bangunan setelah masa kontrak berakhir dalam waktu 50 tahun sejak dimulainya pembangunan.
"Kami ada share, dalam bentuk penggunaan lahan, kami mendapat kepemilikan dan mendapatkan apresiasi dari nilai lahan yang meningkat saat dibangun," katanya.
Baca Juga:
KPK Dalami Kasus Taspen, Usut Transaksi Keuangan ANS Kosasih dan Bos Insight
Mitsubishi Estate merupakan pengembang kawasan Ginza di Jepang. Kosasi berharap kawasan superblok di atas lahan 3,3 hektare itu juga akan tumbuh pesat sebagaimana kawasan Ginza.
Pembangunan kawasan superblok dengan dua menara masing-masing setinggi 65 dan 75 lantai itu akan selesai pada 2029 atau memakan waktu 7 tahun dengan penyelesaian satu tower pertama di tahun ke-6.
"Pembangunan Jepang memang pasti agak lama dan hati-hati sekali karena strukturnya tinggi, dan mereka akan membuat dengan struktur antigempa. Mereka datangkan ahlinya dari Jepang, tapi tenaga kerja tetap dari Indonesia," katanya.