WahanaNews-NET | Pemerintah Indonesia dari pihak Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan CEO Pertamina New and Renewable Energy Dannif Utojo Danusaputro dukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang saat ini menunjukkan pertumbuhan positif.
Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) bersama AC Ventures merilis laporan “Indonesia’s Electric Vehicle Outlook: Supercharging Tomorrow’s Mobility" yang memaparkan analisis mendalam mengenai pasar kendaraan listrik (EV) lokal bagi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga:
PLN UP3 Pematangsiantar Hadirkan SPKLU Ultra Fast Charging Pertama Kota Ini
Hasil dari laporan tersebut menunjukkan adanya kombinasi faktor penting yang membuka jalan bagi pertumbuhan yang pesat dalam pasar kendaraan listrik di negara ini, yakni peningkatan permintaan dari konsumen, kebijakan pemerintah yang mendukung, dan perkembangan teknologi baru yang meningkatkan performa dan mengurangi biaya secara keseluruhan.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, organisasi internasional, pemangku kepentingan utama dalam ekosistem kendaraan listrik, serta asosiasi lainnya, untuk mencapai lebih banyak orang dan mempromosikan kampanye positif untuk kendaraan listrik,” kata CEO Pertamina New and Renewable Energy sekaligus Ketua AEML Dannif Utojo Danusaputro dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa (04/07/23).
Menurut Dannif, kampanye dan kolaborasi bersama pemerintah untuk mengelektrifikasi mobilitas di Indonesia dan melindungi lingkungan dengan mengurangi polusi bagi generasi masa depan.
Baca Juga:
Booming Mobil Listrik, ALPERKLINAS Apresiasi PLN Buka Peluang Kemudahan Berusaha Bagi Masyarakat yang Mau Kelola SPKLU
Adopsi kendaraan listrik di Indonesia akan terus dilakukan demi mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif secara global.
Adapun hasil laporan tersebut menunjukkan bahwa kendaraan listrik di Indonesia menawarkan efisiensi 75% lebih tinggi dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah. Hal tersebut memberikan potensi yang besar bagi pasar mobilitas listrik di Indonesia.
Pasar mobilitas listrik di Indonesia dapat tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 58,5% hingga tahun 2030.