Ketiga pelanggan tersebut memberikan kontribusi lebih dari 10 persen ke total pendapatan perseroan.
Dengan kinerja pendapatan ini, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan tercatat melesat menjadi Rp 191,6 miliar. Laba bersih ini meroket 3.567,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 5,22 miliar.
Baca Juga:
Gubernur Al Haris Tegaskan Sinergi Pusat dan Daerah untuk Sukseskan Program Strategis di Jambi
Sepanjang 2021, perseroan mencatatkan peningkatan total aset menjadi Rp 761,4 miliar, naik dari 2020 sebesar Rp 550 miliar.
Total aset lancar perseroan meningkat menjadi Rp 600,7 miliar di 2021, dari Rp 414,8 miliar di 2020 yang disebabkan meningkatnya investasi jangka pendek dan peningkatan penagihan kepada client, sehubungan dengan berjalannya Liga 1 tahun 2021/2022.
Sementara itu, total liabilitas perseroan di akhir 2021 turun menjadi Rp 61,95 miliar, dari Rp 79,2 miliar.
Baca Juga:
Keliru Soal Akar : APBD Bisa Malfungsi
Perseroan menjelaskan menurunnya liabilitas ini karena sudah dilakukannya pembayaran kewajiban dan tagihan selama tahun 2021.
Adapun total ekuitas perseroan naik menjadi Rp 699,4 miliar di 31 Desember 2021, dari Rp 470,8 miliar di 31 Desember 2020.
Meningkatnya ekuitas ini disebabkan karena Liga 1 tahun 2021/2022 sudah berjalan kembali, sehingga BOLA mulai mendapatkan pendapatan sponsorship.