WahanaNews.net | Mengirimkan manusia ke Mars menjadi misi yang diemban banyak badan antariksa. Termasuk NASA, yang belum lama ini mengungkap rencananya untuk menjelajahi Mars dengan mengirimkan misi berawak selama 30 hari.
Dalam diskusi bertajuk 'Moon to Mars', Director of Space Architecture NASA Kurt Vogel menjelaskan rencana kasar dari misi tersebut, mulai dari transportasi menuju Mars sampai tempat tinggal astronaut selama di Planet Merah.
Baca Juga:
Astronot Ungkap Jenis-jenis Aroma yang Terendus di Luar Angkasa
Mengingat perjalanan ke Mars memakan waktu berbulan-bulan, NASA berencana mengembangkan pesawat luar angkasa yang merangkap sebagai tempat tinggal. Pesawar ini akan menggunakan roket hybrid yang menggabungkan propulsi kimia dan listrik.
Untuk misi ini, NASA berencana mengirimkan empat astronaut. Dua astronaut akan tinggal di orbit, sementara dua lainnya akan turun ke permukaan Mars.
Sebelum astronaut tiba di permukaan Mars, NASA akan mendaratkan wahana lander berbobot 25 ton yang membawa suplai. NASA juga menyediakan kendaraan khusus untuk membawa astronaut kembali ke orbit setelah misi selesai.
Baca Juga:
Siapa Astronot Terlama di Ruang Angkasa? Ini Jawabannya
Agar astronaut bisa bertahan hidup di Mars selama satu bulan, Vogel mengatakan dua astronaut bisa hidup di dalam rover bertekanan yang bisa menyediakan tempat tinggal sekaligus tempat untuk menyelesaikan misi ilmiah. Apalagi gravitasi di Mars hanya sepertiga dari gravitasi di Bumi.
"Asumsi kami di sana adalah kru akan didekondisikan dan kami akan membutuhkan banyak waktu untuk beradaptasi dengan gravitasi parsial," kata Vogel, seperti dikutip dari Futurism, Kamis (19/5/2022).
"Jadi kami ingin memaksimalkan sains sehingga kami mengizinkan mereka berkeliling sebelum mereka terkondisi untuk memakai pakaian luar angkasa dan berjalan dan memaksimalkan sains itu dalam 30 hari," sambungnya.
Di masa depan, durasi misi ke Mars bisa berlangsung selama 30 hari hingga 500 hari. Tapi menurut Vogel dan timnya, misi 30 hari di permukaan Mars kemungkinan lebih mudah diwujudkan mengingat jumlah biaya dan logistik yang dibutuhkan sangat besar.
Tapi sebelum misi ke Mars bisa diluncurkan, NASA memiliki setumpuk PR yang harus diselesaikan. Badan antariksa Amerika Serikat ini masih bersiap meluncurkan misi tanpa awak Artemis I ke Bulan menggunakan roket SLS.
Dari situ, NASA berencana mendirikan Lunar Gateway untuk menandakan kehadiran permanen manusia di Bulan. Setelah itu baru mereka akan mengembangkan Transit Habitat, sebuah konsep pesawat luar angkasa yang akan digunakan untuk mengantarkan astronaut ke Mars. [Tio]