WahanaNews NET | Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, mengungkapkan sejumlah alasan mengapa dirinya dan rekan-rekan menerima tawaran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi aparatur sipil negara (ASN) Polri.
Dia mengatakan, upaya yang dilakukan lembaga antirasuah memberantas korupsi semakin menururun.
Baca Juga:
Empat Anggota IM57 Rekan Novel Baswedan Daftar Jadi Capim KPK
"Dan pimpinan KPK setidaknya dari pandangan kami, saya, dan kawan-kawan memandang kinerjanya semakin tidak menunjukkan sesuatu yang sungguh-sungguh atau serius dalam memberantas korupsi," kata Novel di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (06/12/2021).
Alasan lainnya, lanjut Novel, para eks pegawai KPK melihat keseriusan Sigit dalam memberantas korupsi, khususnya dalam bidang pencegahan.
"Tentu pilihan itu menjadi sulit buat kami untuk menolak (tawaran jadi ASN Polri)," ujar Novel.
Baca Juga:
Novel Baswedan: Jokowi Harus Pilih Calon Pansel dan Dewan Pengawas KPK Berkualitas
Meski mereka menerima tawaran tersebut, Novel dan kawan-kawan harus mengikuti uji kompetensi pada Selasa, 7 Desember 2021.
"Semoga proses ini bisa selesai dengan baik, dengan lancar dan semoga niatan untuk bisa memberantas korupsi dengan sungguh-sungguh bisa benar-benar terealisasi," ucap Novel.
Sebagai informasi, Polri hari ini mengundang 57 eks pegawai KPK untuk sosialisasi dan menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi ASN Polri.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, dari 57 orang yang diundang, hanya 54 yang hadir.
Tiga orang yang tak hadir dikarenakan ada yang meninggal dunia, menikah, dan izin karena di luar kota.
"Adapun hasil sosialisasi, yang mengisi surat perjanjian dan menyatakan bersedia menjadi ASN Polri sebanyak 44 orang, yang tidak bersedia delapan orang, menunggu konfirmasi empat orang (diberikan batas waktu sampai besok pagi)," kata Ramadhan dalam keterangan tertulisnya. [Tio]