WahanaNews NET | Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Presiden Jokowi akan meluncurkan kolam pendanaan Merah Putih Fund pada pertengahan Desember nanti. Tujuannya untuk mendanai perusahaan digital atau unicorn buatan RI.
"Kita sekarang sedang siapkan Merah Putih Fund, yang akan dilaunching oleh Pak Presiden, mudah-mudahan kalau tidak meleset pertengahan Desember," bebernya pada acara Technopreneur Fesh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Jumat (19/11/2021).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Ia menyebut inisiasi itu dibuat karena berbagai perusahaan digital buatan anak bangsa sudah didominasi oleh investor asing.
"Kita sendiri tidak pernah mengintervensi kegiatan digital ini, karena itu kita me-launching Merah Putih Fund," tambah Erick.
Untuk dapat didanai lewat Merah Putih Fund, Erick menjabarkan ada tiga syarat yang mesti dipenuhi oleh perusahaan digital.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Pertama, penemu atau founder-nya adalah orang Indonesia. Kedua, perusahaannya beroperasi di RI. Ketiga, harus go public di papan bursa dalam negeri.
"Sama seperti UMKM harus ada pendanaan, pendampingan, dan off taker," jelasnya.
Mengamini Erick, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan berbagai unicorn Indonesia, seperti Tokopedia, gojek, OVO, Ajaib, Bukalapak, Traveloka, dkk, telah dikuasai oleh Singapura.
Ia menyebut jangan senang dulu RI punya banyak unicorn, karena toh yang punya saham dominan bukan investor Indonesia.
"Tapi jangan senang dulu, siapa yang menguasai dari pada unicorn-unicorn ini? Bukan Indonesia, yang kuasai sebetulnya Singapura," ujarnya.
Ia menyebut bahwa potensi ekonomi digital Indonesia bakal sangat besar, jika hari ini baru sekitar US$44 miliar, maka pada 2030 berpotensi tumbuh sekitar 8 kali lipat menjadi US$323 miliar. [Tio]