WahanaNews NET | Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan bahwa pihaknya akan selalu siap apabila ada ruang untuk menurunkan suku bunga penjamin simpanan. Kebijakan ini perlu dalam upaya untuk mendorong penyaluran kredit.
"Jika pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa mencapai 5 persen, maka pertumbuhan kredit menurutnya juga harus double digit," kata Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, di acara Media Workshop LPS, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/12/2021).
Baca Juga:
Masalah Sampah di Kota Padang Meningkat, DLH Kekurangan Armada dan Kapasitas Angkut
Purbaya juga menjelaskan tentang aplikasi Single Customer View (SCV) yang akan diluncurkan. Dia menjelaskan, aplikasi itu nantinya akan berfungsi untuk mempercepat pembayaran nasabah, serta adanya pengelolaan pelaporan oleh bank.
"Pertanyaannya, apakah ada insentif untuk pelaporan tersebut?" ujarnya.
Purbaya mengatakan, tujuan SCV adalah mempercepat proses rekonsiliasi dan verifikasi dengan target Bank Umum sekitar tujuh hari.
Baca Juga:
BPR Duta Niaga Jadi Bank ke-17 yang Gulung Tikar di Tahun 2024, LPS Pastikan Dana Nasabah Aman
Sementara untuk insentif SCV sendiri diakuinya memang belum ada, dan akan dipertimbangkan ke depannya.
"Untuk memotivasi para pihak perbankan agar bank dapat tertib menjalankan SCV," ujarnya.
Diketahui, Single Customer View (SCV) adalah informasi menyeluruh tentang simpanan dan pinjaman setiap nasabah di satu bank, serta nilai simpanan yang dapat dijamin sesuai dengan ketentuan program penjaminan simpanan. [Tio]