WahanaNews NET | Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang membangun rumah sakit tipe D yang diperuntukkan bagi pasien BPJS Kesehatan.
Layanan kesehatan yang terletak di Mijen itu direncanakan mulai beroperasi Desember 2021.
Baca Juga:
Fakta-fakta Dua Polisi Semarang Peras Remaja, Sempat Dikepung Warga
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pembangunan rumah sakit ini merupakan upaya pihaknya dalam meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan ke masyarakat. Khususnya untuk pasien BPJS Kesehatan.
Dengan adanya rumah sakit ini, pihaknya berharap pasien BPJS bisa menerima pelayanan kesehatan secara lebih maksimal
Meski proses pembangunan rumah sakit tersebut sempat tertunda. Hendi menyebut pihaknya terus mengupayakan agar rumah sakit tersebut dapat segera beroperasi. Bahkan Hendi turun tangan langsung mendorong percepatan pembangunan rumah sakit tipe D itu.
Baca Juga:
Kurator Sebut Tagihan Utang PT Sritex Capai Rp29,8 Triliun
"Saat ini progres pembangunannya diperkirakan telah mencapai 65 persen," kata Hendi, Rabu (24/11/2021).
Lebih lanjut, Hendi meyebut operasional pelayanan rawat inap rumah sakit itu akan didukung fasilitas 70 tempat tidur yang terbagi dalam empat kelas. Yakni kelas 3, 2, 1 dan VIP.
"Rencananya rumah sakit di Mijen ini akan dilengkapi 35 tempat tidur kelas 3, 32 tempat tidur kelas 2, 2 tempat tidur kelas 1, dan 1 tempat tidur kelas VIP dengan standar Rumah Sakit tipe D," sebut Hendi.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, Irwansyah mengungkapkan jika pagu anggaran pembangunan RSUD Mijen tahap dua sebesar Rp 22,8 miliar.
Sedangkan pagu anggaran pembangunan tahap 1 yang dikerjakan pada tahun 2019 lalu sebesar Rp10 miliar.
Dengan begitu total pagu anggaran yang dikeluarkan Pemkot Semarang untuk pembangunan rumah sakit BPJS ini mencapai Rp32,8 miliar.
"Pada tahap pertama 2019 lalu, proyek RSUD Mijen telah sampai pada pembangunan struktur lantai 1 hingga lantai 4. Mudah-mudahan pada Desember nanti sebagian besar sudah bisa difungsikan,” pungkasnya. [Tio]