WahanaNews-NET | CEO Apple Tim Cook memanfaatkan kunjungannya ke China untuk memuji cepatnya pertumbuhan inovasi di negara tersebut, termasuk menghargai kerja sama jangka panjang China dengan Apple.
Ini adalah pertama kalinya Cook mengeluarkan pernyataan publik di China. Cook berkunjung ke Beijing, China, untuk menghadiri China Development Forum, acara yang digelar oleh pemerintah China, yang juga dihadiri oleh berbagai CEO dari perusahaan seperti Pfizer dan BHP.
Baca Juga:
Selangkah Lagi, TikTok Bakal Dilarang di AS
Acara ini digelar secara penuh setelah China akhirnya menyudahi berbagai pembatasan akibat COVID-19, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (27/3/2023).
"Inovasi tumbuh sangat cepat di China, dan saya percaya ini akan terus berakselerasi," ujar Cook, seperti ditulis oleh The Paper, media asal China.
Foto Cook saat berkunjung ke Apple Store di Beijing, Jumat (24/3) lalu pun viral di jejaring media sosial China.
Baca Juga:
WN China Buronan Kasus Pencucian Uang Judi Online Ditangkap Polri di Batam
Selain berbicara soal inovasi, Cook juga menyebut generasi muda perlu mempelajari kemampuan berpikir kritis, dan Apple akan menggelontorkan 100 juta Yuan untuk program pendidikan di daerah terpencil China.
Kunjungan Cook ke China ini terjadi saat tensi antara AS dan China sedang meninggi.
Begitu juga dengan rencana Apple untuk mengurangi ketergantungannya pada rantai pasokan dan berbagai fasilitas produksi di China, dan pindah ke negara seperti India.
Hal itu terjadi terutama setelah pada 2022 lalu produksi iPhone terbaru mereka terganjal akibat kebijakan zero-COVID yang diterapkan China, yang kemudian juga memicu aksi demonstrasi oleh para buruh pabrik perakitan iPhone.
Akibat dari masalah tersebut, produksi beberapa seri iPhone 14 terganjal dan menjadi salah satu penyebab merosotnya pemasukan Apple pada Q4 2022, yang terendah sejak 2016.
Penjualan total Apple selama Q4 2022 tersebut turun 5% dibanding Q4 2021, dan menurut CEO Apple Tim Cook, ada tiga faktor yang menjadi penyebabnya.
Yaitu nilai dolar yang menguat, masalah produksi iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max di China, dan kondisi ekonomi makro.
"Pada faktor ketiga, menurut saya ini hanya kondisi ekonomi makro yang menantang, dan Anda mendengarnya dari, saya pikir, semua orang," kata Cook.[zbr]