WahanaNews NET | Memberi pujian pada seseorang dipahami sebagai cara menghargai.
Menurut Angela Duckworth, Ph.D., profesor psikologi di University of Pennsylvania, berbeda dengan pujian, kritikan bisa menyebabkan sikap defensif dan oposisi.
Baca Juga:
Tips Agar Siswa Suka Belajar Matematika
Pujian menyorot apa yang Anda hargai dalam diri orang lain.
Sedangkan pujian yang diberikan pada anak-anak, dilansir Psychology Today, Selasa, 19 April, lebih efektif membentuk hasil positif dibandingkan teguran.
Memberikan pujian juga perlu dilakukan secara tepat, berikut cara menghargai keuletan dan kegigihan anak.
Baca Juga:
7 Tips Mengisi Libur Akhir Pekan yang Bermanfaat
1. Fokus pada proses, bukan hasil
Penelitian diterbitkan di American Psychological Association (APA), meneliti tentang efektivitas pujian yang diberikan karena kecerdasan mereka atau kerja keras.
Memuji anak-anak untuk kecerdasan mereka lebih berbahaya karena membuat mereka tidak mampu menangani kegagalan. Sebaliknya, anak-anak yang mendapatkan pujian atas usahanya tampak lebih ulet dan gigih.
Shari Young Kuchenbecker, Ph.D., seorang psikolog dan konsultan pengembangan anak di Los Angeles, mengatakan bahwa kecintaan anak pada proses, sikap positif, dan keinginan untuk berkembanglah yang membuat mereka menjadi anak yang berdaya.
2. Berikan tatapan mata dan nada bicara yang hangat
Cara memberikan pujian bahkan lebih penting daripada memilih kata yang tepat.
Dilansir Parents, psikolog Mona Delahooke, Ph.D. mengatakan bahwa menjalin interaksi yang hangat dapat meningkatkan kepercayaan diri anak kecil. Itu berarti beri mereka pujian dengan tatapan mata dan nada bicara yang hangat.
3. Pilih kata dengan bijak
Memberikan pujian juga perlu disesuaikan, terutama seoal pilihan bahasa. Pilih bahasa yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Pada anak bayi, Anda mungkin cukup memberikan candaan ketika ia tersenyum pada Anda. seiring bertambahnya usia, Anda bisa memilih kata-kata tepat yang mencerminkan pengalaman mereka.
4. Memuji kekuatan personal
Setiap anak memiliki karakter personal masing-masing. Anda tak bisa membandingkan satu anak dengan yang lain.
Bahkan anak-anak sendiri sering membandingkan diri dengan kakak atau saudaranya.
Para ahli menyarankan orang tua untuk melakukan pendekatan dalam membantu anak-anak belajar bahwa setiap orang memiliki kekuatan, dan bahwa mereka semua berbeda.
5. Puji ketekunan dari hal-hal kecil tetapi jangan berlebihan
Hal-hal kecil yang dilakukan anak setiap hari, memang perlu diapresiasi. Tetapi jangan berlebihan karena akan kehilangan krediilitas.
Jika memberikan pujian hal-hal kecil, fokus sorot pada inisiatif anak untuk melakukan aktivitas di rumah secara mandiri. Misalnya, suatu ketika ia sikat gigi tanpa diminta atau bersiap tidur tanpa harus mendapatkan peringatan waktu tidur.
Memberikan pujian juga disarankan spesifik. Misalnya, memuji caranya mewarnai di setiap sudut gambar akan lebih dipahami dan terasa lebih nyata.
Memuji memberi anak-anak pesan bahwa mereka diterima dan dihargai. Tetapi para ahli setuju bahwa memberikan pujian berlebihan hanya membuat mereka tertekan untuk tampil dan mengembangkan diri untuk mencari persetujuan orang lain sepanjang waktu. [Tio]