WahanaNews NET | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) menargetkan untuk menarik investasi hingga US$300 juta atau setara Rp 4,3 triliun dari Australia.
Salah satu yang dikejar dari Negeri Kanguru adalah investasi berbasis lingkungan atau hijau.
Baca Juga:
ASITA Run 2024 Jadi Inspirasi untuk Hadirkan Event Daya Tarik Wisata
Menteri Parekraf Sandiaga S. Uno menjelaskan investor dari Australia mengincar investasi pada ekosistem pergerakan listrik.
Sandi menyebutkan para investor akan mengombinasikan nikel dari Indonesia dan lithium dari Australia.
"Ini sangat terbuka peluangnya dan mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil kesempatan ini. Bukan hanya berinvestasi, tapi menciptakan lapangan kerja berkualitas," kata Sandi dalam konferensi pers, Senin (11/4/2022).
Baca Juga:
Kemenparekraf Dorong Pembentukan Manajemen Krisis Kepariwisataan di Daerah
Sandi menilai investasi hijau ini pada akhirnya akan merangsang pembiayaan hijau dalam industri finansial nasional.
Sebagai informasi, pembiayaan hijau mulai digadang-gadang oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2018.
Namun demikian, pembiayaan hijau tersebut tidak terlalu populer di industri finansial hingga saat ini. Sandiaga berpendapat salah satu sebabnya adalah jenis pembiayaan tersebut tidak berasal dari industri.