WahanaNews.net | Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengusir 8 anggota delegasi Rusia untuk aliansi militer itu, pada Rabu (6/10/2021).
Menurut NATO, kedelapan anggota delegasi Rusia itu diam-diam bekerja sebagai petugas intelijen. Mereka juga dituding telah mengurangi jumlah tim Moskow yang dapat bekerja di markas besarnya.
Baca Juga:
Wakil Ketua Golkar Dukung Soeharto sebagai Pahlawan Nasional
“Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menarik akreditasi 8 anggota Misi Rusia untuk NATO, yang merupakan petugas intelijen Rusia yang tidak diumumkan,” kata seorang pejabat NATO yang tak disebutkan namanya, seperti dilansir dari WahanaNews.co.
NATO, imbuh sang pejabat, juga mengurangi jumlah posisi tim Rusia dari 20 menjadi 10 orang. Belum ada penjelasan lebih lanjut terkait keputusan yang akan berlaku pada akhir bulan ini.
Leonid Slutsky, kepala komite urusan luar negeri di parlemen Rusia, menolak tudingan terhadap para diplomat Rusia dan menyebutnya tak berdasar.
Baca Juga:
Terima Tongkat Komando, CPM Uncok Anggiat Marasi Simanjuntak Pimpin Pomdam I/Bukit Barisan
Slutsky memperingatkan bahwa langkah NATO akan memperuncing hubungan kedua pihak.
Pada kantor berita Interfax, Slutsky juga mengancam, Moskow dapat merespons langkah itu dengan tindakan balasan 'asimetris'. Namun, ia tak merinci apa yang mungkin akan terjadi.
Ketegangan hubungan antara NATO dan Rusia terus meningkat sejak Moskow mencaplok Semenanjung Krimea milik Ukraina pada 2014.